Kesehatan

Akibat Yang Timbul Jika Tubuh Terlalu Capek



Tubuh yang lelah atau capek bisa disebabkan banyak faktor, seperti kebanyakan aktivitas, jam tidur kurang, stres, depresi, pengaruh cuaca, penyakit

tertentu hingga banyak pikiran yang bisa menimbulkan tekanan bagi tubuh.

Jika sudah seperti itu, berikan tubuh waktu untuk istirahat lahir dan batin. Karena tubuh yang terlalu capek akan punya efek negatif.

“Dengan melakukan beberapa perubahan dan beristirahat umumnya rasa lelah dan capek akan berkurang, tapi jika gejala tersebut masih ada sebaiknya konsultasikan dengan dokter,” ujar Dr Fryhofer, MD seorang dokter penyakit dalam di Atlanta, seperti dikutip dari AOLHealth, Jumat (11/2/2011).

Dr Fryhofer menuturkan untuk mengatasi tubuh agar tidak mudah capek seseorang disarankan untuk membuat perubahan dalam gaya hidupnya setiap 2-3 minggu sekali, mengonsumsi makanan yang sehat, mengonsumsi multivitamin jika sedang banyak aktivitas serta mengurangi konsumsi kafein dan alkohol.

Ada beberapa efek yang timbul jika tubuh dan pikiran sedang capek:
  1. Tubuh menjadi lemah dan kadang disertai dengan sesak napas
  2. Daya tahan atau kekebalan tubuh yang menurun sehingga mudah terkena penyakit menular seperti flu atau batuk
  3. Menurunnya tingkat konsentrasi dan perhatian pada suatu hal yang mungkin dipengaruhi oleh kurangnya asupan darah dan oksigen ke otak
  4. Berkurangnya nafsu makan karena menurunnya kemampuan indera perasa
  5. Sering menguap dan timbul rasa kantuk

Jika rasa capek yang muncul bukan karena adanya faktor medis atau penyakit, maka melakukan istirahat cukup dan olahraga bisa membuat tubuh menjadi lebih segar dan tidak mudah capek. Tapi olahraga yang dipilih sebaiknya jangan yang terlalu berat, misalnya dengan bersepeda, joging atau jalan disekitar rumah.

Apabila tubuh dan pikiran sudah terasa lelah dan capek, sebaiknya berikan waktu bagi tubuh untuk mengisi energi kembali misalnya dengan melakukan tidur sejenak, melakukan meditasi atau mengonsumsi beberapa makanan yang bisa memberikan energi bagi tubuh.

(sumber: blog.indojunkers )

 Kurang Tidur Berakibat Mematikan



Tidur terlalu larut bisa menjadi menjadi bom waktu bagi kesehatan dan berakibat mematikan karena berisiko serangan jantung dan stroke. Demikian kesimpulan hasil penelitian yang menganalisis data lebih dari 470.000 orang di delapan negara.

“Jika tidur kurang dari 6 jam setiap malam dan sering mengalami gangguan tidur, Anda berisiko 48  persen terkena serangan jantung mematikan dan 15 persen terkena stroke,” kata Dr Francesco Cappucino dari Warwick Medical School, Inggris.

Dalam siaran persnya, para peneliti mengungkapkan kurang tidur yang kronis atau sudah berlangsung lama akan menyebabkan tubuh memproduksi hormon dan zat kimia tertentu yang akan meningkatkan risiko terbentuknya penyakit jantung dan stroke, tekanan darah tinggi dan kolesterol, serta diabetes dan obesitas.

“Tantangan untuk menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi membuat kebanyakan orang mengorbankan waktu tidurnya. Padahal dengan melakukan hal tersebut, kita membahayakan kesehatan karena meningkatkan risiko stroke atau penyakit jantung,” kata Cappuccio dalam riset yang dipublikasikan di European Heart Journal.

Tidur selama tujuh jam setiap malam disebutkan akan melindungi kesehatan dan mengurangi risiko penyakit kronis.

(sumber: blog.indojunkers )

Minuman Bersoda Picu Stroke


Meskipun baru penelitian awal, riset menunjukkan mereka yang hobi menenggak minuman bersoda setiap hari berisiko tinggi terkena stroke dan serangan jantung ketimbang orang yang tidak minum soda.

“Hasil penelitian ini seharusnya menjadi peringatan untuk mulai mengurangi soda dan menggantinya dengan air putih,” kata Dr Steven Greenberg. Ia adalah ahli saraf dari Harvard Medical School yang mempresentasikan hasil penelitiannya pada pertemuan stroke internasional di California, Amerika Serikat, Kamis (10/2/2011).

Kendati demikian, Greenberg mengaku belum ada penjelasan ilmiah mengapa soda berisiko mengakibatkan stroke. Ini mungkin juga karena para penggemar soft drink termasuk malas berolahraga, gemuk, minum alkohol, dan punya faktor risiko stroke lain, seperti merokok serta hipertensi.

“Wajar jika kami sangsi karena belum diketahui mekanismenya secara jelas. Hasil riset ini bisa dilihat sebagai studi pendahuluan,” kata Ketua Peneliti Hannah Gardener dari Universitas Miami. Ia menambahkan, untuk mereka yang ingin mengurangi kalori, konsumsi soft drink bisa diganti dengan minuman tanpa pemanis.

Penelitian mengenai stroke dan minuman bersoda ini dilakukan berdasarkan Northern Manhattan Study yang melibatkan 2.500 orang berusia 40 tahun ke atas di New York. Pengumpulan data dilakukan melalui telepon secara acak tahun 1993-2001.

Separuh responden adalah orang hispanik (keturunan Amerika Latin) dan seperempatnya orang kulit hitam. Partisipan studi ditanya mengenai pola makan dan status kesehatan mereka dalam 10 tahun terakhir. Pada periode itu, sebanyak 559 orang terkena stroke dan serangan jantung, 338 di antaranya fatal.

Penggemar berat soda (116 orang) memiliki risiko stroke 48 persen lebih tinggi dari orang yang tidak pernah minum soda. Bahkan, risikonya tetap tinggi meski faktor risiko penyakit kardiovaskular lainnya disertakan.

Studi sebelumnya mengaitkan kebiasaan minum soft drink dengan diabetes dan orang yang menderita sindrom metabolik (kegemukan, hipertensi, dan sebagainya).

Dr Maureen Storey dari American Beverage Association mengkritik hasil studi tersebut karena tidak ada bukti kuat kaitan soda dengan serangan stroke. “Banyak kelemahan dalam riset ini, antara lain tidak disertakannya faktor keturunan,” katanya.

Apalagi, beberapa studi justru menemukan konsumsi garam sebagai faktor risiko lebih kuat pada terjadinya stroke. Penelitian menunjukkan risiko stroke akan naik 16 persen pada orang yang mengonsumsi garam sebanyak 500 miligram per hari.


(sumber: blog.indojunkers )

 5 Manfaat Kesehatan Menjadi Donor Darah
Simbiosis mutualisme. Itulah yang akan kita rasakan jika kita melakukan donor darah, sebab setiap tetes darah yang kita sumbangkan tidak hanya dapat memberikan kesempatan hidup bagi yang menerima tetapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi pendonornya.

Anggapan yang menyatakan mendonorkan darah bisa membuat kita menjadi lemas adalah salah. Saat kita mendonorkan darah, maka tubuh akan bereaksi langsung dengan membuat penggantinya. Jadi, kita tidak akan mengalami kekurangan darah. Selain membuat tubuh memproduksi darah-darah baru, ada lima manfaat kesehatan lain yang bisa kita rasakan:

1. Menjaga kesehatan jantung
Tingginya kadar zat besi dalam darah akan membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap penyakit jantung. Zat besi yang berlebihan di dalam darah bisa menyebabkan oksidasi kolesterol. Produk oksidasi tersebut akan menumpuk pada dinding arteri dan ini sama dengan memperbesar peluang terkena serangan jantung dan stroke. Saat kita rutin mendonorkan darah maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil. Ini artinya menurunkan risiko penyakit jantung.

2. Meningkatkan produksi sel darah merah
Donor darah juga akan membantu tubuh mengurangi jumlah sel darah merah dalam darah. Tak perlu panik dengan berkurangnya sel darah merah, karena sumsum tulang belakang akan segera mengisi ulang sel darah merah yang telah hilang. Hasilnya, sebagai pendonor kita akan mendapatkan pasokan darah baru setiap kali kita mendonorkan darah. Oleh karena itu, donor darah menjadi langkah yang baik untuk menstimulasi pembuatan darah baru.

3. Membantu penurunan berat tubuh
Menjadi donor darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. Sebab dengan memberikan sekitar 450 ml darah, akan membantu proses pembakaran kalori kira-kira 650. Itu adalah jumlah kalori yang banyak untuk membuat pinggang kita ramping.

4. Mendapatkan kesehatan psikologis
Menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis. Sebuah penelitian menemukan, orang usia lanjut yang rutin menjadi pendonor darah akan merasakan tetap berenergi dan bugar.

5. Mendeteksi penyakit serius
Setiap kali kita ingin mendonorkan darah, prosedur standarnya adalah darah kita akan diperiksa dari berbagai macam penyakit seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan malaria. Bagi yang menerima donor darah, ini adalah informasi penting untuk mengantisipasi penularan penyakit melalui transfusi darah. Sedangkan untuk kita, ini adalah “rambu peringatan” yang baik agar kita lebih perhatian terhadap kondisi kesehatan kita sendiri.

Setelah menginjak usia 18 tahun, cobalah untuk membiasakan diri mendonorkan darah setiap tiga bulan sekali. Tidak hanya akan memberikan perasaan yang senang karena dapat membantu sesama, namun bermanfaat positif bagi kesehatan tubuh kita sendiri. Dan usia maksimal untuk melakukan kebiasaan baik ini adalah hingga berusia 60 tahun. Jadi jangan tunggu lama lagi, ayo… saatnya donor darah!

sumber : http://blog.indojunkers.com/2011/01/5-manfaat-jadi-donor-darah/


10 tips meningkatkan kecerdasan




       Jika anda ingin punya akal yang lebih tajam, mulailah aktif merawat dan meningkatkan kemampuannya.
Inilah 10 Tips untuk meningkatkan kecerdasan otak anda :


1. Ubah Rutinitas
- Sikat gigi anda dengan tangan kiri ( jika anda bukan kidal ), berlari mundur ketika joging, dan lakukan apapun yang ‘ menyimpang ‘ dari kebiasaan anda setiap hari.Dengan begini anda akan merangsang area-area baru di otak dan mendorongnya untuk membuat koneksi – koneksi baru.


2. Puaskan Dahaga
- Sebesar 80% otak anda adalah air, dan jika ia tidak terhidrasi, sel – sel saraf anda tak akan dapat berfungsi dengan baik.
Minum delapan gelas per hari serta hindari alkohol dan kafein yang berlebihan


3. Pastikan Tujuh Jam Tidur
- Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang tidur selama tujuh jam menunjukkan aktifitas otak yang secara signifikan lebih besar dari mereka yang tidak.Kurang tidur dapat menghambat proses belajar, kosentrasi dan memori


4. Tenangkan Otak
- Miliki pikiran yang tenang, jernih dan bebas stres lewat pernafasan perut yang bersifat meditatif : Ambil nafas perlahan hingga perut anda ( bukan dada ) membusung, lantas ucapkan “satu” ketika anda menghembuskan nafas.Ulangi selama sepeuluh menit.


5. Liukkan Tubuh
- Hanya sedikit aktifitas yang punya variasi stimulasi otak seluas menari.Menari menuntut banyak hal, dari koordinasi, pengaturan sampai perencanaan dan penilaian.


6. Batasi TV
- Pria yang menonton TV lebih dari dua jam sehari memiliki resiko yang secara signifikan lebih tinggi terhadap Alzheimer dibanding mereka yang menonton kurang dari itu.


7. Ikut Klub Buku
- Membaca hanya bagus bagi otak ketika melibatkan penyimpanan dan pengambilan informasi.Itulah sebabnya klub buku bisa bermanfaat.Plus, aspek sosial dari bertemu orang-orang dalam komunitas tersebut menambah dinamika lain yang menguatkan fungsi kognitif.


8. Pilih Obat Nyeri Yg Tepat
- Menurut sebuah studi yang terbaru, pria mengkonsumsi ibuprofen punya kemungkinan 44% lebih sedikit untuk mengalami Alzheimer ketimbang mereka yang tidak.Waspadalah terhadap asetaminofen.Obat tersebut mengganggu fungsi hati dan mengurangi produksi antioksidan bernama glutation dalam tubuh, yang penting bagi fungsi otak.


9. Enyahkan Pikiran Negatif
- Pikiran negatif yang datang secara otomatis dapat melukai area otak yang bertanggung jawab terhadap kecemasan.Pikiran negatif juga meningkatkan produksi hormon stress, yang bisa membunuh sel-sel otak.Jadi, setiap kali pikiran negatif merasuki kepala anda, tuliskan di selembar kertas dan susunlah strategi untuk mengoreksinya.


10. Bercintalah
- Pria yang bercinta setidaknya dua kali seminggu punya kecendrungan 50% lebih sedikit untuk mengalami serangan jantung ketimbang mereka yang berhubungan seks lebih jarang.Hal ini penting karena sejumlah bukti yang terus bertambah mendukung sebuah fakta sderhana : Apa yang baik bagi jantung, baik juga bagi otak.Seks juga melepaskan zat kimia menyenangkan yang melawan stress.